Langsung ke konten utama

Sushi Terrorism

 Sushi Terrorism di Jepang Membuat Geram Banyak Orang

 Sushi merupakan makanan khas asal Jepang yang restorannya sudah tersebar dimana-mana. Namun, dunia perkulineran di Jepang saat ini sedang dihebohkan dengan serangkaian video sushi terrorism atau terorisme sushi yang terungkap dalam beberapa minggu ini.

 Video-video tersebut memperlihatkan remaja-remaja iseng yang berperilaku jorok di keitenzushi atau sushi yang disajikan dengan ban berjalan, kemudian video-video itu tersebar di sosial media dan membuat banyak warganet marah, mereka melakukan aksi tersebut hanya demi eksis di media sosial seperti Instagram dan Twitter.

 Dalam salah satu video memperlihatkan seorang remaja yang menjilat botol kecap, sendok, dan cangkir teh kemudian mereka tidak menggunakannya, melainkan di kembalikan ke tempatnya.

 Akibat hal ini restoran sushi Sushiro mengganti semua botol kecap dan semua cangkir sudah dibersihkan. Mereka juga mengumumkan kebijakan baru, yaitu pelanggan sekarang harus membawa peralatan dan bumbu dari tempat penyajian ke meja masing-masing. Pelanggan sekarang sudah bisa meminta peralatan yang sudah didisinfeksi.

 Beberapa restoran sushi seperti Kurazushi dan Hamazushi memasang di atas ban berjalan dan meja makan supaya bisa memantau setiap pelanggan.

 Karena kejadian ini banyak orang jadi takut untuk makan di restoran sushi, tapi tidak sedikit masyarakat yang memberikan dukungan terhadap restoran-restoran yang menjadi korban keisengan ini.

Postingan populer dari blog ini

Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau

                      “Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau”                                         Nailin Najwa: Prodi Pendidikan Bahasa Jepang                                                                 20  Desember 2023 10.00 WIB     Yogyakarta-   Festival Salju Sapporo adalah festival musim dingin yang diadakan di Sapporo, Hokkaido, Jepang setiap tahun yang berlangsung selama seminggu setiap bulan februari. Festival ini menampilkan berbagai macam patung dan instalasi seni yang terbuat dari salju dan es. Sapporo Snow Festival 2024 rencananya akan berlangsung delapan hari dari 4 Februari (Minggu) sampai dengan 11 Februari (Minggu, hari libur), 2024 (Peringatan ke-74). Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1950 oleh siswa sekolah menengah lokal. Sejak itu, festival ini telah berkembang menjadi salah satu festival musim dingin paling popular di dunia. Setiap tahunnya, sekitar dua juta wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri berkunjung ke Sapporo selama berla

Menyingkap Inti dari Ramadan: Tradisi Berbagi Takjil yang Tak Lekang oleh Waktu dalam Budaya Indonesia

       Menyingkap Inti dari Ramadan: Tradisi             Berbagi Takjil yang Tak Lekang oleh                Waktu dalam Budaya Indonesia           Oleh : Nailin Najwa Nafisa Rahman. Selama bulan Ramadhan 1445 H, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membagikan sebanyak 3500 paket takjil makanan nasi box dan minum gratis kepada para mahasiswa. (Sumber: www.tvonenews.com) Ramadan di Indonesia muncul sebagai sebuah mosaik yang penuh warna dari berbagai budaya dan tradisi, yang terjalin secara rumit ke dalam jalinan permadani budaya bangsa. Di antara tradisi-tradisi yang dihargai ini, kegiatan membagikan takjil - makanan ringan atau kurma untuk berbuka puasa - berdiri sebagai mercusuar solidaritas komunal dan penghormatan spiritual. Dalam penjelajahan ini, kita akan menelusuri berbagai makna, evolusi sejarah, dan signifikansi abadi dari praktik yang tak lekang oleh waktu ini. Dari Asal Mula yang Sederhana hingga Menjadi Budaya: Memulai pengembaraan sejarah, kami menggali akar takjil d

Jangan Terkecoh! Memahami Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count

  Gambar pemilu 2024 Sumber : https://harian.disway.id/ Setelah pemilu 2024 membawa gelombang informasi tentang hasil suara. Tetapi, apakah semua informasi itu dapat dipercaya? Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara Quick Count, Exit Poll, dan Real Count agar tidak terperangkap dalam kesimpulan yang keliru.   1. Menyajikan dengan Cepat:   Quick Count: Memberikan gambaran awal hasil pemilu dengan cepat meskipun tidak resmi. Dilakukan oleh lembaga survei dengan metode hitung cepat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). -Exit Poll: Memahami kecenderungan pemilih dengan melakukan survei setelah mereka keluar dari TPS. Meskipun cepat, keakuratannya tidak sebagus Quick Count karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti waktu dan lokasi. - Real Count: Menghasilkan data resmi perolehan suara yang sah dan mengikat. Dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh TPS, sehingga memakan waktu lebih lama karena prosesnya yang teliti.   2. Tingkat Keakuratan dan Legalitas: - Quick