Titik Balik Musim Semi
Orang Jepang
selalu merayakan pergantian musim, khususnya pada hari titik balik musim semi
dan musim gugur, serta pada awal musim dingin dan musim panas. Ada dua
ekuinoks, yaitu di musim semi dan musim gugur. Hari ekuinoks musim gugur juga
ditetapkan sebagai hari libur nasional. Vernal Uquinox Day adalah batas di mana
malam yang panjang mulai memendek, sebaliknya, hari ekuinoks musim gugur adalah
batas di mana malam mulai menjadi lebih lama. Pada bulan Maret ada hari libur
nasional Jepang, Hari Ekuinoks Musim Semi / Shunbun no Hi, hari untuk berterima
kasih kepada alam dan merayakan datangnya musim semi. Serta hewan yang sudah
lama berhibernasi mulai bergerak, dan saat ini orang-orang penuh dengan
motivasi baru. Ekuinoks di musim semi adalah di mana siang dan malam memiliki
panjang waktu yang sama.
Dalam satu
minggu di hari Shunbun no Hi ini disebut Haru Higan / Minggu Ekuinoks Musim
Semi. Higan awalnya adalah istilah Budha untuk dunia pencerahan yang terbebas
dari dunia yang penuh dengan keinginan duniawi. Yang arti sederhananya ialah
dunia tempat roh leluhur tinggal, untuk mengenang arwah nenek moyang, biasanya
pergi berziarah ke kuburan pada minggu ekuinoks ini.
Kue Botamochi
adalah salah satu makanan yang bisa dinikmati di hari Shunbun no Hi. Ada juga
makanan yang disebut Ohagi, bentuknya mirip dengan Botamochi, tetapi keduanya
sebenarnya makanan yang sama, hanya sebutannya yang berbeda, disesuaikan dengan
musim saat itu. Disebut Botamochi di saat Hari Ekuinoks Musim Semi karena
melambangkan bunga Botan, bunga yang mekar di musim semi. Serta disebut Ohagi
di saat Hari Ekuinoks Musim Gugur karena melambangkan bunga O-Hagi, bunga yang
mekar pada musim gugur. Salah satu bahan yang dipakai yaitu kacang merah, yang
diyakini memiliki efek jimat, sehingga digunakan sebagai sesajen yang memiliki
arti untuk mengusir roh jahat.