Langsung ke konten utama

Titik Balik Musim Semi

 

Titik Balik Musim Semi

Orang Jepang selalu merayakan pergantian musim, khususnya pada hari titik balik musim semi dan musim gugur, serta pada awal musim dingin dan musim panas. Ada dua ekuinoks, yaitu di musim semi dan musim gugur. Hari ekuinoks musim gugur juga ditetapkan sebagai hari libur nasional. Vernal Uquinox Day adalah batas di mana malam yang panjang mulai memendek, sebaliknya, hari ekuinoks musim gugur adalah batas di mana malam mulai menjadi lebih lama. Pada bulan Maret ada hari libur nasional Jepang, Hari Ekuinoks Musim Semi / Shunbun no Hi, hari untuk berterima kasih kepada alam dan merayakan datangnya musim semi. Serta hewan yang sudah lama berhibernasi mulai bergerak, dan saat ini orang-orang penuh dengan motivasi baru. Ekuinoks di musim semi adalah di mana siang dan malam memiliki panjang waktu yang sama.

Hari Ekuinoks Musim Semi / Shunbun no Hi merupakan hari libur nasional yang ditetapkan sejak tahun 1948, yang disebut sebagai hari untuk menghargai alam dan makhluk hidup. Hari ini dianggap sebagai hari yang menandakan datangnya musim semi dan sejak hari ini suhu hangat akan meningkat. Secara astronomis, dapat dikatakan bahwa siang dan malam memiliki panjang yang sama karena matahari sampai pada titik balik musim semi, perpotongan momen saat matahari melintasi ekuator pada bola langit dari selatan ke utara. Karenanya, hari titik balik musim semi berubah setiap tahun dari tanggal 20 Maret hingga 21 Maret. Setiap tahun pada tanggal 1 Februari, Kabinet Jepang memutuskan hari ekuinoks musim semi berikutnya berdasarkan buku kecil Kronologi Kalender yang disiapkan oleh National Astronomical Observatory of Japan.

Dalam satu minggu di hari Shunbun no Hi ini disebut Haru Higan / Minggu Ekuinoks Musim Semi. Higan awalnya adalah istilah Budha untuk dunia pencerahan yang terbebas dari dunia yang penuh dengan keinginan duniawi. Yang arti sederhananya ialah dunia tempat roh leluhur tinggal, untuk mengenang arwah nenek moyang, biasanya pergi berziarah ke kuburan pada minggu ekuinoks ini.

Kue Botamochi adalah salah satu makanan yang bisa dinikmati di hari Shunbun no Hi. Ada juga makanan yang disebut Ohagi, bentuknya mirip dengan Botamochi, tetapi keduanya sebenarnya makanan yang sama, hanya sebutannya yang berbeda, disesuaikan dengan musim saat itu. Disebut Botamochi di saat Hari Ekuinoks Musim Semi karena melambangkan bunga Botan, bunga yang mekar di musim semi. Serta disebut Ohagi di saat Hari Ekuinoks Musim Gugur karena melambangkan bunga O-Hagi, bunga yang mekar pada musim gugur. Salah satu bahan yang dipakai yaitu kacang merah, yang diyakini memiliki efek jimat, sehingga digunakan sebagai sesajen yang memiliki arti untuk mengusir roh jahat.  

Postingan populer dari blog ini

Jangan Terkecoh! Memahami Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count

  Gambar pemilu 2024 Sumber : https://harian.disway.id/ Setelah pemilu 2024 membawa gelombang informasi tentang hasil suara. Tetapi, apakah semua informasi itu dapat dipercaya? Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara Quick Count, Exit Poll, dan Real Count agar tidak terperangkap dalam kesimpulan yang keliru.   1. Menyajikan dengan Cepat:   Quick Count: Memberikan gambaran awal hasil pemilu dengan cepat meskipun tidak resmi. Dilakukan oleh lembaga survei dengan metode hitung cepat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). -Exit Poll: Memahami kecenderungan pemilih dengan melakukan survei setelah mereka keluar dari TPS. Meskipun cepat, keakuratannya tidak sebagus Quick Count karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti waktu dan lokasi. - Real Count: Menghasilkan data resmi perolehan suara yang sah dan mengikat. Dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh TPS, sehingga memakan waktu lebih lama karena prosesnya yang teliti.   2. Tingkat Keakuratan dan...

Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau

                      “Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau”                                         Nailin Najwa: Prodi Pendidikan Bahasa Jepang                                                                 20  Desember 2023 10.00 WIB     Yogyakarta-   Festival Salju Sapporo adalah festival musim dingin yang diadakan di Sapporo, Hokkaido, Jepang setiap tahun yang berlangsung selama seminggu setiap bulan februari. Festival ini menampilkan berbagai macam patung dan instalasi seni yang terbuat dari salju dan es. Sapporo Snow Festival 2024 rencananya akan berlangsung delapan hari dari 4 Fe...

Apakah Gempa Megathrust Jepang akan ‘Berdampak’ pada Indonesia?

Apakah Gempa Megathrust Jepang akan ‘Berdampak’ pada Indonesia? Oleh : Anindya Meiza Putri   Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 landa Jepang pada Jumat lalu (Sumber : https://www.indotren.com/dunia/32213306714/pakar-ingatkan-gempa-besar-bakal-landa-jepang-pm-fumio-kishida-batalkan-kunjungan-ke-luar-negeri) Pada Jumat 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB gempa besar yang bermagnitudo 7,1 melanda sebelah timur lepas Pantai Pulau Kyushu, Shikoku dan Kinki di Jepang Selatan. Sumber gempa terletak di zona Megathrust Nankai, yang juga merupakan nama palung di selatan Jepang. Gempa ini memicu tsunami 31 cm yang tidak merusak di Pantai Miyazaki Jepang. Megathrust Nankai adalah salah satu zona seismic gap atau daerah sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan terakhir. Wilayah ini diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan atau stress kerak bumi. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan bahwa Megathrust N...