Seijin No Hi adalah hari libur umum
Jepang yang diadakan setiap hari Senin minggu kedua di bulan Januari tiap
tahunnya. Tahun ini dirayakan pada senin, 10 Januari 2022. Diperingati di kota
Kamogawa prefektur Chiba setelah tertunda 2 tahun.
Hari Kedewasaan ini untuk menghormati
setiap orang yang telah berusia 20 tahun selama setahun terakhir. Ketika orang
muda mencapai usia dua puluh tahun, mereka secara resmi menjadi orang dewasa
dalam tataran masyarakat Jepang. selain itu, mereka telah memiliki tanggung
jawab serta kebebasan, seperti minum minuman beralkohol, dan mengemudi secara
legal.
Usia kedewasaan diatur sejak 1876.
Namun, pada 2018 pemerintah memberlakukan undang-undang dan menurunkan usianya
menjadi 18 tahun, yang mulai berlaku pada 2022. Perubahan terbesar adalah bahwa
pasangan Jepang tidak lagi memerlukan persetujuan orangtua untuk menikah. Saat
ini, pria berusia di atas 18 tahun dan wanita berusia 16 tahun ke atas boleh
menikah, tetapi hanya dengan izin orangtua mereka.
Seijin no Hi dijadikan hari libur
resmi pada tahun 1946, ketika sebuah kota kecil di Saitama (saat ini, Kota
Warabi), menyelenggarakan sebuah acara untuk memberikan harapan kepada generasi
muda setelah Perang Dunia II. Kotamadya lain mulai mengikuti. Namun, Hari
Kedewasaan ini menjadi hari libur nasional sejak tahun 1948.
Para wanita lebih suka mengenakan
kimono atau furisode,kimono berlengan panjang, untuk wanita yang belum menikah.
biasanya kimono yang dikenakan memiliki warna-warna cerah dan cantik. Sementara
pria, biasanya lebih suka mengenakan pakaian formal ala Barat atau bahkan
kimono pria tradisional dengan hakama.
Biasanya, wali kota/perwakilannya akan hadir untuk memberi ucapan selamat datang pada kehidupan
dewasa dan mengingatkan mereka akan tanggung jawab yang diemban. Di perkumpulan
yang lebih besar, acara mungkin ikut diramaikan oleh sajian musik langsung.
Hari Kedewasaan dan upacara dilakukan di seluruh negeri, seperti di balai kota,
kantor lingkungan, dan tempat penyelenggaraan acara pemerintahan lainnya.
Kota-kota besar akan menjadi tuan rumah. Setelah acara, mereka yang hadir akan
berfoto-foto, berdoa, saling mengucapkan selamat, dan bahkan pergi berpesta
bersama teman-teman sebaya.