Langsung ke konten utama

Desember di Jepang

Desember di Jepang

            Desember juga dikenal sebagai Shiwasu, yaitu kata yang digunakan untuk menggambarkan kesibukan seorang biksu yang berusaha memenuhi seluruh tugasnya di akhir tahun. Shiwasu juga adalah nama lama untuk bulan Desember. Kali ini kita akan melihat apa saja adat dan tradisi di bulan Desember yang telah diikuti oleh orang Jepang, di antaranya yaitu :

Hadiah akhir tahun : O-seibo

            Memberikan hadiah di akhir tahun, tradisi ini dilakukan untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada kerabat atau teman yang telah memperlakukan mereka dengan baik di sepanjang tahun. Pada umumnya, hadiah ini dikirim antara tanggal 10 dan 20 Desember setiap tahunnya. Apabila melewatkan waktu untuk pengiriman hadiah akhir tahun, tetap bisa mengirimnya di antara tanggal 26 Desember dan 7 Januari, tetapi hadiah ini tidak disebut sebagai O-seibo, melainkan sebagai “Nenga” atau “Onenga” yang berarti “perayaan tahun baru”. Dan jika melewatkan waktu mengirim Onenga, hanya bisa mengirim “Kanchu O-mimai”, yang dikirim untuk mendoakan kesehatan seseorang selama musim dingin. Hadiah ini harus dikirim sebelum tanggal 4 Februari.

Mempersiapkan hari Tahun Baru : Shogatsu Kotohajime

            Mulai tanggal 13 Desember, setiap orang mulai memasuki masa persiapan hari Tahun Baru. Kadomatsu adalah dekorasi Tahun Baru tradisional Jepang yang ditempatkan di depan rumah secara berpasangan untuk menyambut arwah leluhur atau dewa panen. Kadomatsu biasanya terbuat dari kayu pinus dan bambu, dekorasi ini biasanya ditempatkan di depan rumah mulai dari tanggal 13 Desember dan bisa menemukannya di depan rumah-rumah di Jepang sekitar tanggal 26-28 Desember. Kadomatsu harus ditempatkan sebelum tanggal 28 Desember dan tidak boleh ditempatkan pada tanggal 29, 30, atau 31 Desember. Tanggal 29 Desember adalah “nijuu-ku” yang artinya “sakit ganda”. Menempatkan dekorasi ini pada tanggal 30 atau 31 Desember disebut “ichiya-kazari” yang artinya pajangan semalam saja, dianggap tidak sopan karena secara tidak langsung menjelaskan kalau tidak punya waktu untuk menempatkan dekorasi tersebut sebelumnya.

Titik balik matahari di musim dingin

            Titik balik matahari musim dingin di belahan bumi utara antara 21 dan 23 Desember. Hari tersebut merupakan hari terpendek dan malam terpanjang dalam setahun. Orang Jepang memiliki kebiasaan mandi air panas dengan buah yuzu (lemon Jepang) di hari titik balik matahari musim dingin. Buah yuzu memiliki khasiat untuk melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan kekebalan tubuh. Orang Jepang juga memiliki kebiasaan makan buah labu kuning di hari titik balik matahari musim dingin. Pada zaman dahulu, ketika sayuran langka di musim dingin, buah labu adalah salah satu makanan pokok di Jepang yang bernutrisi padat dan memberikan kehangatan. Buah labu kaya akan vitamin, mengonsumsi buah labu bisa membantu mencegah masuk angin dan menyehatkan kulit.

Malam Tahun Baru

            Tahun Baru di Jepang dianggap sebagai salah satu hari terpenting dalam satu tahun oleh rakyat Jepang, dan para pendeta kuil akan membunyikan bel untuk menyambut Tahun Baru di malam hari. Lonceng dibunyikan 108 kali untuk mewakili 108 jenis penderitaan di dunia (joya-no-kane). Salah satu tradisi malam Tahun Baru di Jepang adalah memakan toshi-koshi soba (mi soba). Mi yang panjang melambangkan umur panjang dan sifat tanaman soba yang tahan banting, melambangkan ketahanan diri seseorang.

Postingan populer dari blog ini

Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau

                      “Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau”                                         Nailin Najwa: Prodi Pendidikan Bahasa Jepang                                                                 20  Desember 2023 10.00 WIB     Yogyakarta-   Festival Salju Sapporo adalah festival musim dingin yang diadakan di Sapporo, Hokkaido, Jepang setiap tahun yang berlangsung selama seminggu setiap bulan februari. Festival ini menampilkan berbagai macam patung dan instalasi seni yang terbuat dari salju dan es. Sapporo Snow Festival 2024 rencananya akan berlangsung delapan hari dari 4 Februari (Minggu) sampai dengan 11 Februari (Minggu, hari libur), 2024 (Peringatan ke-74). Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1950 oleh siswa sekolah menengah lokal. Sejak itu, festival ini telah berkembang menjadi salah satu festival musim dingin paling popular di dunia. Setiap tahunnya, sekitar dua juta wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri berkunjung ke Sapporo selama berla

Menyingkap Inti dari Ramadan: Tradisi Berbagi Takjil yang Tak Lekang oleh Waktu dalam Budaya Indonesia

       Menyingkap Inti dari Ramadan: Tradisi             Berbagi Takjil yang Tak Lekang oleh                Waktu dalam Budaya Indonesia           Oleh : Nailin Najwa Nafisa Rahman. Selama bulan Ramadhan 1445 H, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membagikan sebanyak 3500 paket takjil makanan nasi box dan minum gratis kepada para mahasiswa. (Sumber: www.tvonenews.com) Ramadan di Indonesia muncul sebagai sebuah mosaik yang penuh warna dari berbagai budaya dan tradisi, yang terjalin secara rumit ke dalam jalinan permadani budaya bangsa. Di antara tradisi-tradisi yang dihargai ini, kegiatan membagikan takjil - makanan ringan atau kurma untuk berbuka puasa - berdiri sebagai mercusuar solidaritas komunal dan penghormatan spiritual. Dalam penjelajahan ini, kita akan menelusuri berbagai makna, evolusi sejarah, dan signifikansi abadi dari praktik yang tak lekang oleh waktu ini. Dari Asal Mula yang Sederhana hingga Menjadi Budaya: Memulai pengembaraan sejarah, kami menggali akar takjil d

Jangan Terkecoh! Memahami Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count

  Gambar pemilu 2024 Sumber : https://harian.disway.id/ Setelah pemilu 2024 membawa gelombang informasi tentang hasil suara. Tetapi, apakah semua informasi itu dapat dipercaya? Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara Quick Count, Exit Poll, dan Real Count agar tidak terperangkap dalam kesimpulan yang keliru.   1. Menyajikan dengan Cepat:   Quick Count: Memberikan gambaran awal hasil pemilu dengan cepat meskipun tidak resmi. Dilakukan oleh lembaga survei dengan metode hitung cepat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). -Exit Poll: Memahami kecenderungan pemilih dengan melakukan survei setelah mereka keluar dari TPS. Meskipun cepat, keakuratannya tidak sebagus Quick Count karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti waktu dan lokasi. - Real Count: Menghasilkan data resmi perolehan suara yang sah dan mengikat. Dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh TPS, sehingga memakan waktu lebih lama karena prosesnya yang teliti.   2. Tingkat Keakuratan dan Legalitas: - Quick