Langsung ke konten utama

Kokeshi

 

Sejarah Singkat Kokeshi

Boneka Kokeshi adalah boneka kayu Jepang yang dibuat secara tradisional untuk anak-anak. Konon, Kokeshi awalnya dijual kepada pengunjung di pemandian air panas di wilayah Tohoku, Jepang selama periode Edo akhir (1600-1868), untuk menambah bisnis dan menyibukkan tangan pekerja selama berbulan-bulan di musim dingin. Selama bertahun-tahun, Kokeshi menjadi semakin populer di seluruh dunia, terutama di kalangan shinichi dan kolektor.

Kini, boneka Kokeshi telah diakui sebagai salah satu kesenian rakyat paling berpengaruh di Jepang. Secara tradisional, boneka ini terdiri dari batang kayu sederhana dan kepala yang besar, tanpa lengan maupun kaki yang biasanya memiliki ukuran antara 5,7 dan 10 inci, dengan warna yang sederhana, 2 perpaduan warna, yaitu hitam dan merah atau kuning. Biasanya untuk membuat mata pada boneka ini hanya memberikan dua buah titik tebal pada wajahnya dan ada juga yang menggunakan sebuah garis kecil, sehingga boneka ini kurang menggambarkan ekspresi wajah.

Pada era yang lebih modern, desain Kokeshi telah menjadi semakin rumit, beragam, dan menghasilkan boneka yang menarik dan relatif seperti aslinya. Dengan warna yang lebih kaya dan penekanan pada ekspresi wajah. Sering bertema untuk merayakan acara khusus, menggambarkan hobi atau profesi, atau meniru karater fiksi.

Postingan populer dari blog ini

Apakah Gempa Megathrust Jepang akan ‘Berdampak’ pada Indonesia?

Apakah Gempa Megathrust Jepang akan ‘Berdampak’ pada Indonesia? Oleh : Anindya Meiza Putri   Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 landa Jepang pada Jumat lalu (Sumber : https://www.indotren.com/dunia/32213306714/pakar-ingatkan-gempa-besar-bakal-landa-jepang-pm-fumio-kishida-batalkan-kunjungan-ke-luar-negeri) Pada Jumat 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB gempa besar yang bermagnitudo 7,1 melanda sebelah timur lepas Pantai Pulau Kyushu, Shikoku dan Kinki di Jepang Selatan. Sumber gempa terletak di zona Megathrust Nankai, yang juga merupakan nama palung di selatan Jepang. Gempa ini memicu tsunami 31 cm yang tidak merusak di Pantai Miyazaki Jepang. Megathrust Nankai adalah salah satu zona seismic gap atau daerah sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan terakhir. Wilayah ini diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan atau stress kerak bumi. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan bahwa Megathrust N...

Jangan Terkecoh! Memahami Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count

  Gambar pemilu 2024 Sumber : https://harian.disway.id/ Setelah pemilu 2024 membawa gelombang informasi tentang hasil suara. Tetapi, apakah semua informasi itu dapat dipercaya? Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara Quick Count, Exit Poll, dan Real Count agar tidak terperangkap dalam kesimpulan yang keliru.   1. Menyajikan dengan Cepat:   Quick Count: Memberikan gambaran awal hasil pemilu dengan cepat meskipun tidak resmi. Dilakukan oleh lembaga survei dengan metode hitung cepat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). -Exit Poll: Memahami kecenderungan pemilih dengan melakukan survei setelah mereka keluar dari TPS. Meskipun cepat, keakuratannya tidak sebagus Quick Count karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti waktu dan lokasi. - Real Count: Menghasilkan data resmi perolehan suara yang sah dan mengikat. Dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh TPS, sehingga memakan waktu lebih lama karena prosesnya yang teliti.   2. Tingkat Keakuratan dan...
  Gaji Kerja di Jepang dan UMR Per Tahunnya Oleh : Anindya Meiza Putri   Ilustrasi pekerja di Jepang (Sumber Foto : Canva )             Rata-rata gaji di Jepang dikenal tinggi membuat banyak orang ingin bekerja di sana. Penawaran gaji di Jepang umumnya mengacu pada Upah Minimum Regional (UMR), tetapi dapat sangat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis pekerjaan, perusahaan, sektor bisnis, industry dan jabatan pekerjaan. Pada artikel ini kita akan ulas kisaran gaji, UMR, tingkat pertumbuhan gaji tahunan dan factor-faktor pengaruh penghasilan.             Rata-rata kisaran gaji bulanan karyawan di Jepang menurut Tokyo Portfolio adalah JPY 515.000 atau sekitar Rp 53 juta. Jika dilihat dari kisaran gaji di Jepang, maka karyawan di Jepang per bulannya mendapatkan JPY 130.000 (Rp 13,4 juta) – JPY 2.300.000 (Rp 230 juta).       ...