Langsung ke konten utama

Kokeshi

 

Sejarah Singkat Kokeshi

Boneka Kokeshi adalah boneka kayu Jepang yang dibuat secara tradisional untuk anak-anak. Konon, Kokeshi awalnya dijual kepada pengunjung di pemandian air panas di wilayah Tohoku, Jepang selama periode Edo akhir (1600-1868), untuk menambah bisnis dan menyibukkan tangan pekerja selama berbulan-bulan di musim dingin. Selama bertahun-tahun, Kokeshi menjadi semakin populer di seluruh dunia, terutama di kalangan shinichi dan kolektor.

Kini, boneka Kokeshi telah diakui sebagai salah satu kesenian rakyat paling berpengaruh di Jepang. Secara tradisional, boneka ini terdiri dari batang kayu sederhana dan kepala yang besar, tanpa lengan maupun kaki yang biasanya memiliki ukuran antara 5,7 dan 10 inci, dengan warna yang sederhana, 2 perpaduan warna, yaitu hitam dan merah atau kuning. Biasanya untuk membuat mata pada boneka ini hanya memberikan dua buah titik tebal pada wajahnya dan ada juga yang menggunakan sebuah garis kecil, sehingga boneka ini kurang menggambarkan ekspresi wajah.

Pada era yang lebih modern, desain Kokeshi telah menjadi semakin rumit, beragam, dan menghasilkan boneka yang menarik dan relatif seperti aslinya. Dengan warna yang lebih kaya dan penekanan pada ekspresi wajah. Sering bertema untuk merayakan acara khusus, menggambarkan hobi atau profesi, atau meniru karater fiksi.

Postingan populer dari blog ini

Jepang dan Paus

Apa yang akan terjadi jika tanpa paus? Akankah kehidupan laut mati? Berdampak buruk bagi lingkungan kita? Ada banyak pertanyaan tentang apa akibat dari ketiadaan paus. Orang-orang telah berburu paus sejak lama. Para peneliti mengatakan bahwa paus adalah rantai makanan, penting Untuk mamalia laut dan lingkungan. Perburuan paus dikenal dengan istilah Whaling . Aktivis anti perburuan paus diciptakan untuk melindungi paus dan menghentikan perburuan paus secara komersial. Aktivis anti perburuan paus telah melarang perburuan paus karena kekejaman, risiko kepunahan paus dan pentingnya paus bagi lingkungan. Pada tahun 2019 Jepang mengumumkan pengunduran dirinya dari International Whaling Commission , atau IWC, lembaga yang bertanggung jawab atas konservasi paus dunia. Jepang terdaftar sebagai anggota IWC sejak 1951. Tetapi, selama bertahun-tahun Jepang tetap memburu paus dengan alasan "untuk penelitian ilmiah". Tetapi Jepang juga menjual daging ikan paus, sebuah langkah yang dikritik...

Romantisme Kesehatan Mental

 Romantisme Kesehatan Mental   Selama dekade terakhir, berbagai upaya telah diinvestasikan dalam menyebarkan kesadaran terkait kesehatan mental. Upaya tersebut terutama ditujukan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap penyandang gangguan kesehatan jiwa. Pesan utama yang disebarluaskan adalah bahwa penyakit mental harus dianggap sebagai penyakit umum dan bahwa diskriminasi atau pengucilan dan apa pun yang menyertainya dapat mempengaruhi penderita. Penyakit mental didefinisikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan gangguan dalam pikiran atau perasaan seseorang. Sudah disepakati bahwa kesehatan mental harus ditangani dengan hati-hati dan dilakukan oleh seorang profesional. Sesukses apa pun mereka dalam kampanye ini, masih dianggap gagal menilai satu faktor hidup yang menjadi vital yaitu peran media. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji peran media sosial yang dewasa ini dipraktekan dalam bentuk perbuatan yang cenderung berdampak buruk bagi pelakunya. Bahwa menekankan...

武田信玄祭り

  TAKEDA SHINGEN MATSURI        Takeda Shingen Matsuri, atau dalam bahasa indonesia Festival Takeda Shingen, adalah salah satu event atau perayaan terbesar di Jepang yang di gelar di perfektur Yamanashi. Festival ini biasanya di adakan di minggu pertama bulan april untuk mengenang warisan daimyo Takeda Shingen di Kofu, ibukota Yamanashi. Festival ini berlangsung selama 3 hari, pada hari jumat, sabtu, dan minggu. Festival ini mempunyai makna filosofi yang mendalam bagi masyarakat Yamanashi. Zaman dulu wilayah ini di kenal dengan nama Kai no kuni atau negeri Kai. Yang penguasanya adalah Takeda Shingen. Takeda Shingen adalah sosok samurai kuat pada zaman akhir sengoku . Ia terkenal akan keberaniannya yang membuat Takeda Shingen di kagumi oleh kawan maupun lawannya. Shingen memiliki persaingan legendaris dalam perebutan wilayah dengan Uesugi Kenshin dan mereka bertempur dalam lima pertempuran selama pertempuran Kawanakajima . Dalam festival ini kedahsyatan perte...