Langsung ke konten utama

Kebiasaan Positif orang Jepang yang bisa kita tiru

 Kebiasaan positif orang Jepang yang bisa kita tiru

1. Mandiri

Anak-anak di Jepang sudah dididik dan dilatih untuk bisa hidup mandiri walaupun umur mereka masih dibilang anak-anak. Anak-anak diusia prasekolah dilatih untuk mengambil makanan dan makan dengan tangan sendiri hingga merapikan peralatan makannya sendiri. Anak-anak SD di Jepang sudah dilatih untuk menyiapkan hingga membawa peralatan sekolah sendiri dan berangkat sekolah sendiri walaupun harus menggunakan kereta atau tranportasi umum lainnya.

original photo by Alfilosography

2. Hemat

Hidup di negara dengan kebutuhan hidup yang tinggi membuat mereka lebih suka menabung daripada membeli keperluan yang tak terlalu penting. Mereka pandai mengatur keuangan mereka sehingga kebutuhan mereka dapat terpenuhi dengan baik setiap harinya. Bahkan ada seorang wanita di Jepang yang telah menghemat selama 16 tahun,dia hanya menghabiskan kira – kira 20.000 perhari. 16 tahun kemudian saat usianya 34 tahun dia bisa mewujudkan mimpinya yaitu,pensiun sebelum usia 35 tahun dan membeli 3 rumah mewah,padahal seperti yang kita tau sendiri properti di Jepang harganya sangat tinggi. Bahkan untuk kebutuhan perabotan sehari – hari ia rela mengambil barang bekas dari tempat sampah.

3. Menghargai waktu

Orang-orang Jepang sangat menghargai waktu. Bagi orang Jepang, waktu adalah uang sehingga mereka akan berusaha melakukan apapun tepat pada waktunya. Disiplin waktu adalah prioritas mereka. Saat terjadi keterlambatan kereta saja para kru kereta dan masinis langsung bergerak memberi hormat sebagai tanda maaf kepada seluruh penumpang karna telah memotong waktu mereka. Orang – orang di Jepang juga rela berdesak – desakan bahkan sampai dibantu oleh petugas agar semua orang muat di dalam kereta,saking mereka tidak ingin datang terlambat ke tempat tujuan.

4. Minat baca tinggi

Salah satu alasan kenapa Jepang bisa maju, mungkin karena penduduknya yang rajin membaca. Dari anak-anak sampai kakek-kakek di Jepang masih gemar membaca, mau itu dari koran, buku, komik, novel, artikel yang dibaca melalui smartphone dll.

oroginal photo by Alfilosography

5. Kreatif

Jepang cenderung lebih berinovasi. Dari mulai peralatan mandi, makan, bahkan kendaraan, hingga sistem dalam belajar dan bekerja, semua dibuat dengan unik. Bukan tanpa alasan, negara Jepang memiliki adab tatakrama yang mementingkan waktu. Sehingga orang Jepang sangat sibuk hingga tidak jarang sulit membagi waktu setelah melakukan aktifitas satu ke aktifitas lainnya. Alhasil banyak benda-benda/produk inovasi yang mereka ciptakan untuk digunakan sendiri. Tujuannya meringkas aktifitas dalam satu waktu.

6. Pekerja keras

Mereka akan bekerja keras agar pekerjaan mereka menyentuh kata sempurna. Lembur dan membawa pulang pekerjaan kantor ke rumah adalah hal yang biasa bagi pegawai di Jepang. Bahkan para orang tua akan senang ketika anak-anak mereka mengikuti les tambahan hingga malam menjelang. Begitupun dengan para pelajar di Jepang. Mereka akan dengan senang hati menyempatkan waktu mereka untuk belajar sebelum tidur.

oroginal photo by Alfilosography


7. Menjunjung tinggi bahasa sendiri

Orang Jepang memang terkenal tidak terlalu pandai dalam berbahasa Inggris. Itu karena mereka sangat menjunjung tinggi bahasa lokalnya. Bahkan istilah-istilah dalam bahasa Inggris kerap di katakan dengan logat Jepang.

8. Menjaga kesehatan

Banyak makanan khas Jepang yang disajikan mentah atau setengah matang, seperti sushi, shasimi dan lain-lainnya. Mereka percaya makanan mentah memiliki kadar gizi yang lebih tinggi. Mereka sangat suka dengan makanan laut, seperti ikan dan lobster karena mengandung zat antioksidan dan asam lemak omega 3 yang baik untuk kecerdasan.

9. Disiplin dan taat peraturan

Jepang sangat menjunjung tinggi yang namanya disiplin di lalu lintas dan taat akan peraturan. Orang Jepang lebih senang berjalan lebih jauh untuk menggunakan jembatan penyebrang atau menggunakan zebra cross untuk menyebrang jalan daripada mengganggu pengemudi dengan memotong jalur di tengah jalan raya. Orang Jepang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap peraturan termasuk untuk urusan mengantre. Mereka dapat mengatur antrian sendiri dengan tertib tanpa ada garis pengatur.

10. Menjaga kebersihan

Hampir setiap sudut di negara Jepang terlihat bersih dan rapi. Masyarakat Jepang punya kebiasaan selalu membuang sampah ditempatnya bahkan saat mereka berada jauh dari tempat sampah.


original photo by Alfilosography

Dari 10 yang telah disebutkan sebetulnya masih sangat banyak yang belum tersampaikan,dari ke 10 contoh tersebut alangkah baiknya kita bisa meniru hal tersebut dan menerapkannya di Indonesia agar Indonesia juga bisa menjadi negara maju.


Postingan populer dari blog ini

Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau

                      “Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau”                                         Nailin Najwa: Prodi Pendidikan Bahasa Jepang                                                                 20  Desember 2023 10.00 WIB     Yogyakarta-   Festival Salju Sapporo adalah festival musim dingin yang diadakan di Sapporo, Hokkaido, Jepang setiap tahun yang berlangsung selama seminggu setiap bulan februari. Festival ini menampilkan berbagai macam patung dan instalasi seni yang terbuat dari salju dan es. Sapporo Snow Festival 2024 rencananya akan berlangsung delapan hari dari 4 Februari (Minggu) sampai dengan 11 Februari (Minggu, hari libur), 2024 (Peringatan ke-74). Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1950 oleh siswa sekolah menengah lokal. Sejak itu, festival ini telah berkembang menjadi salah satu festival musim dingin paling popular di dunia. Setiap tahunnya, sekitar dua juta wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri berkunjung ke Sapporo selama berla

Menyingkap Inti dari Ramadan: Tradisi Berbagi Takjil yang Tak Lekang oleh Waktu dalam Budaya Indonesia

       Menyingkap Inti dari Ramadan: Tradisi             Berbagi Takjil yang Tak Lekang oleh                Waktu dalam Budaya Indonesia           Oleh : Nailin Najwa Nafisa Rahman. Selama bulan Ramadhan 1445 H, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membagikan sebanyak 3500 paket takjil makanan nasi box dan minum gratis kepada para mahasiswa. (Sumber: www.tvonenews.com) Ramadan di Indonesia muncul sebagai sebuah mosaik yang penuh warna dari berbagai budaya dan tradisi, yang terjalin secara rumit ke dalam jalinan permadani budaya bangsa. Di antara tradisi-tradisi yang dihargai ini, kegiatan membagikan takjil - makanan ringan atau kurma untuk berbuka puasa - berdiri sebagai mercusuar solidaritas komunal dan penghormatan spiritual. Dalam penjelajahan ini, kita akan menelusuri berbagai makna, evolusi sejarah, dan signifikansi abadi dari praktik yang tak lekang oleh waktu ini. Dari Asal Mula yang Sederhana hingga Menjadi Budaya: Memulai pengembaraan sejarah, kami menggali akar takjil d

Jangan Terkecoh! Memahami Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count

  Gambar pemilu 2024 Sumber : https://harian.disway.id/ Setelah pemilu 2024 membawa gelombang informasi tentang hasil suara. Tetapi, apakah semua informasi itu dapat dipercaya? Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara Quick Count, Exit Poll, dan Real Count agar tidak terperangkap dalam kesimpulan yang keliru.   1. Menyajikan dengan Cepat:   Quick Count: Memberikan gambaran awal hasil pemilu dengan cepat meskipun tidak resmi. Dilakukan oleh lembaga survei dengan metode hitung cepat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). -Exit Poll: Memahami kecenderungan pemilih dengan melakukan survei setelah mereka keluar dari TPS. Meskipun cepat, keakuratannya tidak sebagus Quick Count karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti waktu dan lokasi. - Real Count: Menghasilkan data resmi perolehan suara yang sah dan mengikat. Dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh TPS, sehingga memakan waktu lebih lama karena prosesnya yang teliti.   2. Tingkat Keakuratan dan Legalitas: - Quick