5 Budaya Jepang yang Mengejutkan
Jepang memiliki budaya unik yang sangat terpaku pada kode etika. Ada cara spesifik memakan mie, tata cara menerima hadiah, dan sejumlah peraturan yang harus dilakukan sebagai tuan rumah. Peraturan yang kompleks ini terkadang cukup mengejutkan bagi para wisatawan mancanegara yang bertandang ke Jepang.
1. Angka 4 selalu dihindari warga Jepang
Di Jepang, angka empat dihindari karena penyebutannya sangat mirip dengan kata kematian dalam bahasa lokal. Hal ini sama halnya dengan negara barat yang menetapkan angka 13 sebagai angka ketidakberuntungan. Anda juga harus menghindari memberi sesuatu kepada seseorang dalam jumlah empat karena akan dianggap tidak sopan.
Di sejumlah lift juga tidak akan terlihat angka empat. Bahkan pada kasus ekstrem, lantai 40-49 juga ditiadakan. Warga Jepang menganggap, angka 49 merupakan angka ketidakberuntingan dan jika diucapkan berarti menderita hingga mati.
2. Membuang ingus di publik dianggap tidak sopan
Membuang ingus di depan publik tidak hanya tak sopan, tapi juga menjijikkan. Masyarakat Jepang baru akan membuang ingus mereka jika sudah berada di tempat yang pribadi. Jika Anda memang ingin membuang ingus, direkomendasikan untuk melakukannya dengan diam-diam.
3. Memberikan tip dianggap penghinaan
Memberikan tip dianggap sebagai tindakan yang tak sopan dan bahkan merendahkan. Memberikan tips bisa menjadi suatu hal yang membingungkan, dan banyak orang akan mengejar Anda untuk mengembalikan uang tersebut.
Jika seseorang sudah banyak membantu, disarankan Anda untuk memberikan hadiah ketimbang uang tip.
4. Makan sambil berjalan dianggap jorok
Meskipun di negara barat makan sambil berjalan merupakan hal yang biasa dan diterima masyarakat luas, namun tidak demikian halnya dengan warga Jepang. Banyak dari warga Jepang yang menilai tindakan tersebut sebagai sesuatu yang kasar dan tidak sopan. Misalnya saja makan di muka publik atau di kereta.
Meski demikian, ada sedikit pengecualian dari peraturan ini, termasuk fakta bahwa tidak masalah jika memakan ice cream cone di jalan.
5. Ada petugas tertentu yang akan mendorong Anda ke dalam kerumunan subway
Petugas yang dinamakan oshiya atau "pendorong" menggunakan seragam, sarung tangan putih, dan topi yang tugasnya mendorong penumpang ke dalam subway yang sudah penuh sesak selama rush hour. Mereka dibayar untuk memastikan tidak ada penumpang yang ketinggalan dan terjepit di pintu kereta.