Langsung ke konten utama

Aoshima

                                                                       Pulau si Gemoi

 

  Siapa yang suka kucing? Hewan bulat berbulu ini memang menjadi primadona bagi sebagian orang karena selain penampilan fisiknya yang memang cute, tingkah lakunya juga absurd yang tak jarang membuat kita gemas-gemas sendiri menyaksikannya. Saya sendiri adalah pecinta kucing dan memelihara beberapa ekor kucing di rumah. Salah satunya adalah si Ponta, tentu pembaca yang budiman tahu siapa si Ponta inikan? Ponta pernah didaulat sebagai anggota bayangan dari organisasi kita (Nikigakka). Ini unik dan barangkali hanya terjadi di Nikigakka dimana salah satu anggotanya adalah seekor kucing. Bayangkan betapa gabutnya kita memasukan seekor hewan yang kegiatannya hanya makan, eek, dan berkembang biak ke dalam sebuah organisasi mahasiswa. Tapi ini tak menjadi soal bukan? Terkadang kita memang butuh terobosan dengan memikirkan sesuatu yang orang normal tidak pikirkan. Meski terobosan itu absurd dan membingungkan banyak pihak. Bodo amat! Tak mengapa, justru disitu letak esensinya.

Pelabuhan Aoshima

 Berbicara mengenai kucing, ada sebuah pulau menarik di Jepang yang sebagian besar penghuninya adalah kucing. Pulau itu bernama Aoshima. Pulau Aoshima terletak di perfektur Miyazaki, pulau ini terhubung dengan pantai pulau Kyusu dengan jembatan Yayoi. Pada awalnya sekitar 380 tahun lalu sekelompok orang datang ke pulau ini untuk mendirikan pemukiman nelayan, lalu mereka membawa kucing-kucing mereka sebagai langkah mengatasi hama tikus yang menyerang kapal-kapal mereka. Hingga pada akhirnya kucing-kucing tersebut terus berkembang biak dan mencapai jumlah sekarang ini. Populasi kucing di pulau ini diperkirakan meningkat tajam sekitar satu dekade terakhir, berbanding terbalik dengan jumlah penduduknya yang mengalami penurunan dikarenakan urbanisasi. Seperti kebanyakan yang terjadi di desa-desa Jepang, para generasi mudanya berbondong-bondong pindah ke kota-kota besar karena menganggap hidup di kota lebih praktis.

yang lain makan malah berantem

 Saat ini populasi kucing di Pulau Aoshima lebih dari 200 kucing liar. Penduduk lokal setempat juga memberikan ruang bebas untuk para kucing ini dengan niatan kucing-kucing ini bisa membawa keberuntungan untuk Pulau Aoshima. Dan ternyata memang benar, setelah beritanya menyebar, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi turis yang mengunjungi Jepang. Setiap hari selalu ada wisatawan yang mengunjungi pulau ini. Meskipun liar kucing-kucing di pulau Aoshima tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan menghampirimu begitu kamu tiba di pelabuhan untuk meminta makanan atau sekedar minta dielus manja. Oleh karena itu, di pulau ini kamu bisa berinteraksi secara bebas dengan para kucing. Kamu bisa berfoto, memberi makan mereka, mengelus, bahkan mengajak bermain mereka. Benar-benar surga bagi pecinta kucing bukan?

Salah satu organisasi yang ditakuti di Jepang "Yakucing"

 Selain Aoshima ada beberapa tempat lain yang juga mendapat gelar julukan yang sama yaitu pulau kucing, seperti Tashirojima di perfektur Miyagi, Enoshima di Kanagawa, dan beberapa tempat lainnya. Suburnya perkembangbiakan kucing di Jepang bukan tanpa alasan. Budaya dan tradisi warga Jepang yang menganggap kucing sebagai pembawa keburuntungan membawa peran atas meningkatnya jumlah kucing di tempat-tempat tersebut. Ada keterikatan antara hewan gemoi ini dengan budaya masyarakat jepang yang menarik untuk dibahas. Mungkin dikesempatan berikutnya saya akan coba membahas hal ini. Bagi teman-teman pecinta anabul, jika sewaktu-waktu berkesempatan datang ke Jepang, jangan lupa datang ke tempat ini ya!       

Postingan populer dari blog ini

Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau

                      “Pesona Tradisi Festival Es Jepang Yang Memukau”                                         Nailin Najwa: Prodi Pendidikan Bahasa Jepang                                                                 20  Desember 2023 10.00 WIB     Yogyakarta-   Festival Salju Sapporo adalah festival musim dingin yang diadakan di Sapporo, Hokkaido, Jepang setiap tahun yang berlangsung selama seminggu setiap bulan februari. Festival ini menampilkan berbagai macam patung dan instalasi seni yang terbuat dari salju dan es. Sapporo Snow Festival 2024 rencananya akan berlangsung delapan hari dari 4 Februari (Minggu) sampai dengan 11 Februari (Minggu, hari libur), 2024 (Peringatan ke-74). Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1950 oleh siswa sekolah menengah lokal. Sejak itu, festival ini telah berkembang menjadi salah satu festival musim dingin paling popular di dunia. Setiap tahunnya, sekitar dua juta wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri berkunjung ke Sapporo selama berla

Menyingkap Inti dari Ramadan: Tradisi Berbagi Takjil yang Tak Lekang oleh Waktu dalam Budaya Indonesia

       Menyingkap Inti dari Ramadan: Tradisi             Berbagi Takjil yang Tak Lekang oleh                Waktu dalam Budaya Indonesia           Oleh : Nailin Najwa Nafisa Rahman. Selama bulan Ramadhan 1445 H, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membagikan sebanyak 3500 paket takjil makanan nasi box dan minum gratis kepada para mahasiswa. (Sumber: www.tvonenews.com) Ramadan di Indonesia muncul sebagai sebuah mosaik yang penuh warna dari berbagai budaya dan tradisi, yang terjalin secara rumit ke dalam jalinan permadani budaya bangsa. Di antara tradisi-tradisi yang dihargai ini, kegiatan membagikan takjil - makanan ringan atau kurma untuk berbuka puasa - berdiri sebagai mercusuar solidaritas komunal dan penghormatan spiritual. Dalam penjelajahan ini, kita akan menelusuri berbagai makna, evolusi sejarah, dan signifikansi abadi dari praktik yang tak lekang oleh waktu ini. Dari Asal Mula yang Sederhana hingga Menjadi Budaya: Memulai pengembaraan sejarah, kami menggali akar takjil d

Jangan Terkecoh! Memahami Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count

  Gambar pemilu 2024 Sumber : https://harian.disway.id/ Setelah pemilu 2024 membawa gelombang informasi tentang hasil suara. Tetapi, apakah semua informasi itu dapat dipercaya? Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara Quick Count, Exit Poll, dan Real Count agar tidak terperangkap dalam kesimpulan yang keliru.   1. Menyajikan dengan Cepat:   Quick Count: Memberikan gambaran awal hasil pemilu dengan cepat meskipun tidak resmi. Dilakukan oleh lembaga survei dengan metode hitung cepat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). -Exit Poll: Memahami kecenderungan pemilih dengan melakukan survei setelah mereka keluar dari TPS. Meskipun cepat, keakuratannya tidak sebagus Quick Count karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti waktu dan lokasi. - Real Count: Menghasilkan data resmi perolehan suara yang sah dan mengikat. Dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh TPS, sehingga memakan waktu lebih lama karena prosesnya yang teliti.   2. Tingkat Keakuratan dan Legalitas: - Quick